Hukum mengharuskan tanggung jawab
manajemen untuk menyediakan informasi pelayanan kepada pihak eksternal.
Kewajiban pelaporan oleh manajemen ini dipenuhi melalui FRS. Banyak informasi
yang disediakan membutuhkan bentuk standar laporan keuangan, SPT, dan
dokumen-dokumen yang diperlukan lembaga regulator seperti Komisi Sekuritas dan
Bursa. Penerima utama informasi laporan keuangan adalah pihak eksternal,
seperti pemegang saham, kreditor, dan lembaga pemerintah. Secara umum, pengguna
di luar informasi tertarik dengan kinerja organisasi secara keseluruhan.
Selanjutnya, mereka membutuhkan informasi yang memungkinkan mereka untuk
mengamati tren kinerja dari waktu ke waktu dan untuk membuat perbandingan
antara organisasi yang berbeda. Mengingat akan kebutuhan ini, informasi
laporan keuangan harus disusun
dan disajikan oleh semua
organisasi dengan cara yang
berlaku umum dan dapat dipahami oleh
pengguna eksternal.
Prosedur Laporan Keuangan
Laporan Keuangan adalah tahap
terakhir dalam keseluruhan proses akuntansi yang dimulai dalam siklus
transaksi. Proses diawali dengan sebuah daftar bersih di awal tahun fiskal. Berikut
langkah-langkahnya:
1.
Mencatat transaksi
2.
Catat
transaksi tersebut ke dalam jurnal umum atau jurnal khusus
3.
Posting
ke buku besar pembantu
4.
Posting
ke buku besar umum
5.
Persiapkan
neraca percobaan yang belum disesuaikan
6.
Buat
Jurnal Penyesuaian
7.
Menjurnal
dan Posting jurnal penyesuaian
8.
Siapkan
neraca percobaan yang telah disesuaikan
9.
Siapkan
laporan keuangan
10.
Jurnal
dan memposting ayat jurnal penutup
11.
Menyiapkan
neraca percobaan pasca penutup
XBRL
eXtensible
Business Reporting Language adalah spesifikasi standar internet yang disain
untuk pelaporan bisnis dan perubahan informasi. Tujuan dari XBRL adalah untuk
menfasilitasi publikasi, perubahan dan memproses informasi keuangan dan bisnis.
XBRLberasal dari standar internet yang lain yang disebut XML (aXtensible Markup
Language).
XML
XML
adalah sebuah metalanguage yang menjelaskan Bahasa Penandaan. Masa ekstensible
artinya bahwa peningkatan bahasa dapat dibuat dengan menggunakan XML. ini
menunjukkan peningkatan bahasa
memampukan data storing dalam bentuk
hubungan berbagai daftar ( atau perintah men-format) telah dipetakan
untuk berbagai nilai data. Selain itu, XML dapat digunakan untuk model struktud
data dari basis data internal organisasi.
Mengendalikan FRS
Berbagai
risiko potensial dalam FRS terdiri atas :
- Jejak audit yang tak sempurna
- Akses yang tidak diotorisasi ke buku besar umum
- Akun buku besar umum yang tidak seimbang dengan akun buku besar pembantu
- Saldo akun buku besar umum yang salah karena voucher jurnal yang salah atau tidak diotorisasi
Jika
tidak dikendalikan, berbagai risiko ini dapat menyebabkan laporan keuangan dan
laporan-laporan lainnya salah dalam pernyataannya sehingga dapat menyesatkan
para pengguna. Konsekuensi potensialnya adalah letigasi, kerugian yang
signifikan bagi perusahaan, dan sanksi yang ditetapkan oleh SOX.
SISTEM LAPORAN MANAJEMEN (MRS)
Faktor
yang Memengaruhi MRS
1.
Prinsip-prinsip Manajemen
a.
Formalisasi Tugas
Prinsip formalisasi Tugas/Pekerjaan
menyatakan bahwa pihak manajemen harus menstruktur perusahaan disekitar
pekerjaan yang dilakukannya, bukannya disekitar individu dengan keahlian unik. Implikasi
untuk MRS, Formalisasi pekerjaan
suatu perusahaan memungkinkan spesifikasi informasi yang diperlukan untuk
mendukung pekerjaan tersebut.
b.
Tanggung Jawab dan Wewenang
Prinsip tanggung jawab merujuk pada
kewajiban individu untuk mencapai hasil yang diinginkan. Tanggung jawab terkait
erat dengan prinsip wewenang. Jika seorang manajer mendelegasi tanggung jawab
ke bawahannya, ia harus memberikan wewenang kepada bawahannya untuk mengambil
keputusan dalam batas-batas tanggug jawab itu. Implikasi untuk MRS, prinsip tanggung jawab dan wewenang mendefinisikan
jalur pelaporan vertikal perusahaan dimana informasi mengalir. Lokasi manajer
dalam jalur pelaporan memengaruhi ruang lingkup dan perincian informasi yang
dilaporkan.
c.
Jangkauan Pengendalian
Jangkauan pengendalian seorang manajer
merujuk pada jumlah bawahan yang langsung dibawah pengendaliannya. Implikasi
untuk MRS, para manajer dengan jangkauan pengendalian sempit sering terlibat
dengan operasi yang terperinci dan dengan keputusan yang spesifik.
d.
Manajemen dengan Pengecualian
Prinsip manajer dengan pengecualian
menunjukkan bahwa para manajer harus membatasi perhatian mereka pada
wilayah-wilayah yang berpotensi bermasalah (yaitu pengecualian) dari pada terlibat dalam setiap aktivitas dan
keputusan. Implikasi untuk MRS, para manajer membutuhkan informasi yang
mengidentifikasi operasi atau sumber daya yang beresiko tidak dapat
dikendalikan.
2.
Fungsi, Tingkat dan Jenis Keputusan Manajemen
a.
Perencanaan Strategis
b. Perencanaan
Taktis
c.
Pengendalian Manajemen
d.
Pengendalian Operasional
3.
Struktur Masalah
Struktur
suatu masalah mencerminkan seberapa baik pengambilan keputusan memahami masalah
tersebut. Struktur masalah memiliki tiga elemen:
a.
Data-nilai yang digunakan untuk mewakili
faktor-faktor yang relevan dengan masalah tersebut
b.
Prosedur-urutan langkah-langkah atau peraturan
keputusan yang digunakan untuk memecahkan masalah
c.
Tujuan-hasil yang ingin dicapai oleh pengambil
keputusan dengan memecahkan masalah tersebut.
4.
Tipe-Tipe Pelaporan Manajemen
Tujuan
laporan
Sebelumnya,
ingat kembali bahwa informasi mengarahka pengguna pada suatu tindakan. Oleh
karena itu agar berguna, laporan harus memiliki kandungan informasi. Nilainya
adalah dampaknya terhadap pengguna. Hal ini dapat ditunjukkan dalam dua tujuan
pelaporan umum, yaitu:
-
Mengurangi tingkat ketidakpastian yang
berkaitan dengan sesuatu masalah yang dihadapi pengambilan keputusan
-
Memengaruhi perilaku pengambilan keputusan
dengan cara yang positif
a.
Pelaporan Terprogram
Laporan terprogram memberikan informasi untuk
memecahkan masalah yang telah diantisipasi pengguna. Terdapat dua subkelas
laporan terperogram: laporan terjadwaldan laporan menurut
perintah. System pelapran manajemen menghasilkan laporan terjadwal menurut
kerangkah waktu yang ditetapkan, bisa harian, mingguan, kuartalan, dan
sebagainya. Contoh-contoh laporan ini adalah daftar penjualan
harian, laporan pembayaran gaji mingguan, dan laporan keuangan tahunan.
Atribut laporan
Agar efektif, suatu laporan harus memiliki
atribut berikut ini: relevan, ringkas, berorientasi pengecualian, akurat,
lengkap, tepat waktu dan singkat.
b.
Pelaporan Ad Hoc
Manajer tidak selalu dapat mengantisipasi kebutuhan
informasi. Hal ini terjadi terutama bagi manajemen tingkat atas dan menengah.
Dalam dunia bisnis yang dinamis, masalah-masalah yang muncul memerlukan
informasi baru dan sering kali tidak cukup waktu untuk menulis program computer
tradisional untuk memastikan informasi yang diperlukan. Namun demikian,
kemajuan teknologi basis data membuat kebutuhan langsung dan kapalitas untuk
menghasilkan laporan tersedia secara luas bagi para pengguna. Sehingga, manajer
dengan latar belakang komputr yang terbatas dapat dengan cepat menghasilkan
laporan khusus dari terminal atau computer mikro, tanpa bantuan tenaga
professional pemrosesan data.
5.
Akuntansi Pertanggung Jawaban
Sebagian
besar pelaporan manajemen melibatkan akuntansi pertanggungjawaban. Konsep ini
menyatakan bahwa setiap peristiwa ekonomi yang mempengaruhi
perusahaan adalah tanggung jawab manajer, dan dapat dilacak ke masing-masing
manajer. Arus informasi dalam system pertanggungjawaban mengalir ke atas dan ke
bawah melalui saluran informasi, hal ini mewakili dua tahap akuntansi
pertanggungjawaban:
a.
Menciptakan serangkaian tujuan kinerja
keuangan (anggaran) yang berkaitan dengan tanggung jawab manajer.
b.
Melaporkan dan mengukur kinerja actual ketika
dibandingkan dengan tujuan-tujuan tersebut.
6.
Pertimbangan Perilaku
Keserasian
Tujuan
Telah
dibahas sebelumnya tentang prinsip-prinsip manajemen, yaitu wewenang,
tanggungjawab, dan formalisasi pekerjaan. Jika diterapkan dengan benar dalam
perusahaan, prinsip-prinsip ini meningkatkan keserasian tujuan. Manajer tingkat
klebih rendah yang berusaha mencapai tujuannya berkontribusi secara positif
terhadap tujuan atasannya.
Informasi
yang Berlebihan
Informasi
yang berlebihan muncul ketika seorang manajer menerima informasi berlebih dari
yang dapat dicernanya. Hal ini dapat terjadi ketika seorang perancang sistem
pelaporan tidak mempretimbangkan tingkat organisasional dan jangkauan
pengendalian manajer dengan tepat. Informasi yang berlebihan akan membuat
manajer mengabaikan informasi formalnya dan bergantung pada petunjuk-petunjuk
informal dalam membuat keputusan.
Sumber : James A. Hall.-Accounting Information System-Cengange Learing. 2010. PP-08-new
Sumber : James A. Hall.-Accounting Information System-Cengange Learing. 2010. PP-08-new
Tidak ada komentar:
Posting Komentar